Archive for Maret 2020
Jumat, 13 Maret 2020
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIA) sangat
diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang apapun karena
mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan secara
akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan. Proses tersebut berkaitan
dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau bisnis. SIA akan
memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan. Dengan
memberikan informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan
menjadi lebih efektif dan efisien.
SIA menurut Mulyadi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (2001).
FUNGSI
1.
Mengumpulkan
semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data tersebut secara
efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat semua sumber daya yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsi
ini, tidak akan ada suatu hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
2.
Mengambil
data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan
aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih mudah diambil karena
setiap detail dari data sudah terekam dengan SIA.
3.
Membuat dan mencatat data transaksi
dengan benar ke dalam jurnal-jurnal yang diperlukan dalam proses akuntansi
sesuai dengan urutan dan tanggal terjadinya transaksi.
4.
Mengubah
sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun secara online
yang diperlukan oleh semua pihak.
5.
Sebagai
suatu sistem pengendali keuangan agar tidak terjadi suatu kecurangan. Dengan
sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem
pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan
mengurangi risiko untuk penggelapan aset oleh semua pihak terkait.
Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan
menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai
kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai
nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama
(primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para
pelanggannya, yaitu:
1.
Inbound logistics terdiri dari
penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh
organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2.
Operasi (operations) adalah
aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah
jadi.
3.
Outbond logistics adalah
aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para
pelanggan.
4.
Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5.
Pelayanan (service) memberikan
dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan
informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama
rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA
yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
1.
Memperbaiki kualitas dan
mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
2.
Memperbaiki efisiensi. SIA yang
dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu
proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.
3.
Memperbaiki pengambilan
keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan
informasi dengan tepat waktu.
4.
Berbagi pengetahuan. SIA yang
dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian,
yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan
memberikan keunggulan kompetitif.
SIA dan STRATEGI KORPORAT
Strategi dan Posisi Strategis
Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya.
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien.
Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka dengan produk lainnya. Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka tampaknya tidak akan memiliki biaya yang paling rendah dalam industri mereka. Jadi, strategi bisnis melibatkan pemilihan.
Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh: Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.
Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.
PROSES BISNIS
KEGIATAN BISNIS DAN KEBUTUHAN INFORMASI
SIA harus mampu mengintegrasikan data eksternal dengan data yang dihasilkan secara internal agar manajemen dapat menggunakan kedua jenis data tersebut untuk menjalankan perusahaan.
Selanjutnya, harus diputuskan untuk
mengatur ulang kegiatan bisnis yang terdaftar dalam menjadi
kelompok transaksi yang saling berhubungan. Dari berbagai pengalaman,
dapat diketahui bahwa banyak kegiatan bisnis organisasi yang ¬dapat
dideskripsikan sebagai pasangan kegiatan (events) yang mencakup
pertukaran memberi-menerima (give-get).
Misalnya, perusahaan menjual barang ke
pelanggan, sebagai tukarnya, perusahaan menerima uang tunai (cash). Sama
halnya jika perusahaan membeli persediaan dari pemasok dan sebagai
gantinya, Perusahaan memberikan uang tunai ke pemasok tersebut.
SIA harus mampu mengintegrasikan data eksternal dengan data yang
dihasilkan secara internal agar manajemen dapat menggunakan kedua jenis
data tersebut untuk menjalankan perusahaan.
Selanjutnya, harus diputuskan untuk
mengatur ulang kegiatan bisnis yang terdaftar dalam Tabel 2-1 menjadi
kelompok transaksi yang saling berhubungan. Dari berbagai pengalaman,
dapat diketahui bahwa banyak kegiatan bisnis organisasi yang ¬dapat
dideskripsikan sebagai pasangan kegiatan (events) yang mencakup
pertukaran memberi-menerima (give-get).
Misalnya, perusahaan menjual barang ke
pelanggan, sebagai tukarnya, perusahaan menerima uang tunai (cash). Sama
halnya jika perusahaan membeli persediaan dari pemasok dan sebagai
gantinya, Perusahaan memberikan uang tunai ke pemasok tersebut.
Pemrosesan Transaksi Dokumen dan Prosedur dalam SIA Menyediakan Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Salah satu fungsi dasar sebuah sistem
informasi akuntansi adalah melakukan pemrosesan
tentang transaksi perusahaan secara efisien dan efektif. Pemrosesan transaksi terdiri dari tahap yang dilakukan secara berurutan sebagai berikut:
1.Merekam data transaksi pada sebuah dokumen.
2.Mencatat transaksi ke dalamjurnal, yang merupakan catatan yang bersifat kronologis tentang apa yang telah terjadi.
3.Membukukan (memposting) data dari jurnal ke dalamrekening-rekening buku besar, yang meringkas data berdasarkan jenis rekening.
tentang transaksi perusahaan secara efisien dan efektif. Pemrosesan transaksi terdiri dari tahap yang dilakukan secara berurutan sebagai berikut:
1.Merekam data transaksi pada sebuah dokumen.
2.Mencatat transaksi ke dalamjurnal, yang merupakan catatan yang bersifat kronologis tentang apa yang telah terjadi.
3.Membukukan (memposting) data dari jurnal ke dalamrekening-rekening buku besar, yang meringkas data berdasarkan jenis rekening.
Menyediakan Informasi untuk Pengambilan Keputusan
SIA menyediakan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen. Walaupun informasi
yang disediakan dalam bentuk laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan
komputer, informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori, yaitu:
laporan keuangan dan laporan manajerial.
Laporan keuangan didesain bagi pihak luar dalam mengambil keputusan untuk memberikan kredit
atau berinvestasi dalam organisasi.
Laporan manajerial adalah sejenis laporan yang bertalian dengan urusan tertentu dalam
lingkungan suatu organisasi formal yang dibuat untuk keperluan pimpinan
organisasi untuk membuat keputusan dan selanjutnya melakukan tindakan.
Secara rinci laporan
manajerial mempunyai peran sebagai berikut :
- Bagi organisasi laporan manajerial memberikan gambaran menyeluruh bagi perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya.
- Bagi pelaksana tugas, laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu yang perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi.
- Bagi manajer, laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data untuk membuat keputusan dan tindakan selanjutnya.
- Bagi petugas organisasi sebagai pelaksana, laporan manajerial dapat menjadi sarana untuk menyampaikan kesimpulan penting dan menyampaikan gagasan baru kepada atasannya.
Pertimbangan Pengendalian Internal
Memiliki 3 tujuan dasar, yaitu:
1. Memastikan informasi yang dapat diandalkan
2. Memastikan bisnis yang kegiatannya dilakukan secara efisien
3. Menjaga aset organisasi
2. Memastikan bisnis yang kegiatannya dilakukan secara efisien
3. Menjaga aset organisasi
Struktur Pengendalian Internal
Terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan
tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.
3 Fungsi pengendalian Internal
a. Pengendalian untuk Pencegahan (Preventive Control)
b. Pengendalian untuk Pemeriksaan (Detective Control)
c. Pengendalian Korektif
a. Pengendalian untuk Pencegahan (Preventive Control)
b. Pengendalian untuk Pemeriksaan (Detective Control)
c. Pengendalian Korektif
Kerangka kontrol yang dikembangkan untuk menciptakan SPI yang baik, ada 3, yaitu:
1. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Dikembangkan oleh Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF).Kerangka kontrol yang dikembangkan untuk sistem keamanan informasi yang bersifat IT
1. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Dikembangkan oleh Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF).Kerangka kontrol yang dikembangkan untuk sistem keamanan informasi yang bersifat IT
2. COSO internal control (The Committee of Sponsoring Organizations)Komponen COSO’s Internal control ; Control environment, Control activities, Risk assessment, Information and communication dan Monitoring
3. COSO’s Enterprise Risk Management (ERM) ialah pengembangan dari COSO. Peraannya adalah Mendorong dokumentasi CG, Lebih luas dari komponen COSO sebelumnya dan Fokus lebih banyak pada pengelolaan risiko perusahaan.
PENGANTAR E-BUSINESS
Pengertian e-Business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Model-Model E-Business
Terdapat model E-business, yaitu :
1. B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana
2. B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks
3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
1. B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana
2. B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks
3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
PENGARUH-PENGARUH E-BUSINESS ATAS PROSES BISNIS
1. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas
pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan
membandingkan harga.
2. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang
berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk
menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.
3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi
komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi
operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan
meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung
untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi
rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi
melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu
dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat
membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog
elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan.
Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat
mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah
staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.
6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan
meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN E-BUSINESS
1.
Terdapat dua faktor penting
dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
2.
Faktor pertama adalah tingkat
kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan
perusahaan.
3.
Faktor kedua adalah kemampuan
untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang
dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu Validitas, Integritas, dan
Privasi
Kemajuan teknologi komunikasi dan
jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk
e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan
dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode
alternatif yang dapat dipergunakan organisasi ataupun kelompok dalam
mengimplementasikan e-business pada organisasinya. E-business bersifat
universal daripada e-commerce.
Jenis-jenis Jaringan yang biasanya dipakai dalam proses e-business ialah :
Banyak perusahaan ataupun beberapa organisasi yang menggunakan system e-business yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
Jenis-jenis Jaringan yang biasanya dipakai dalam proses e-business ialah :
Banyak perusahaan ataupun beberapa organisasi yang menggunakan system e-business yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1.
Local Area Network (LAN) :
sistem komputer dan peralatan lainnya, seperti printer, yang lokasinya dekat
antara satu dengan lainnya.
2.
Wide Area Network (WAN) :
mencakup wilayah geografis yang luas, dan seringkali global.
3.
Value Added Network (VAN) :
nilai tambah dari jaringan, domain atau wilayah pemasok transmisi biasa, yang
mencukup layanan pertukaran data elektronik, email dan layanan informasi.
4.
Internet : jaringan
internasional komputer (dan jaringan-jaringan yang lebih kecil) yang saling
berhubungan.
- https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-akuntansi-dalam-perusahaan/
- http://kazovanajah.blogspot.com/2011/09/peran-sistem-informasi-akuntansi-dalam.html
- http://defhitugas2010.blogspot.com/2010/10/sistem-informasi-akuntansi-sia-strategi.html
- http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/10/07/fungsi-1-sia-kegiatan-bisnis-dan-kebutuhan-informasi/
- https://modulakuntansionline.blogspot.com/2014/06/pemrosesan-transaksi-dokumen-dan.html
- http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/10/07/fungsi-kedua-sia-menyediakan-informasi-untuk-pengambilan-keputusan/
- https://sebiberbagi.wordpress.com/2014/10/19/materi-ketiga-pengendalian-internal-sia/
- http://pancavictims.blogspot.com/2014/11/tugas-softskill-sia-e-bisnis.html